187 Pengungsi Gunung Merapi di Sleman Dipulangkan

dok. Humas Pemkab Sleman
dok. Humas Pemkab Sleman

Sleman, seputarjogja.id – Sebanyak 187 orang pengungsi Gunung Merapi di Sleman dipulangkan. Ratusan warga itu berasal dari Dusun Kalitengah Lor yang berada di pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya, mengatakan bahwa pemulangan warga di pengungsian Glagaharjo tersebut berdasarkan adanya perubahan arah bahaya ancaman erupsi Gunung Merapi yaitu ke arah selatan-barat daya.

Bacaan Lainnya

“Warga Kalitengah Lor ini diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing karena alhamdulillah (erupsi) tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Harda di pengungsian Glagaharjo, dalam siaran pers Humas Pemkab Sleman, Selasa 26 Januari 2021.

Harda menjelaskan, meski telah diperbolehkan kembali pulang, warga diminta tetap meningkatkan kewaspadaan dikarenakan status Gunung Merapi masih dalam tingkat Siaga (Level III).

“Untuk status tetap Siaga. Tidak dicabut statusnya. Hanya saja di Kalitengah Lor ini ancaman bahaya Merapi hanya radius 3 kilometer, jadi masih di luar jangkauan bahaya Merapi sehingga masyarakat boleh pulang. Namun diimbau tetap waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk menghindari adanya penyebaran Covid-19,” ujar Harda.

Sementara terkait dengan perubahan arah ancaman bahaya erupsi Merapi, Harda menyebut pihaknya telah mempersiapkan antisipasi adanya ancaman bahaya Gunung Merapi. Antisipasi tersebut salah satunya dengan mempersiapkan sejumlah posko pengungsian.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto, menyebut saat ini sejumlah kalurahan telah siap dengan posko pengungsian untuk wilayah barat daya. Kesiapan tersebut juga disertai dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19.

“Intinya kita sudah siap. Beberapa kalurahan juga sudah siap dengan poskonya dan tentunya dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan seperti dilakukan penyekatan dalam posko,” jelas Joko.

Joko menambahkan bahwa setiap posko pengungsian hanya dapat menampung sekitar 100 orang karena penerapan protokol kesehatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *