7 Agenda Wisata Nusabrata Kulon Progo Bulan November

dok. Humas Pemkab Kulon Progo
dok. Humas Pemkab Kulon Progo

seputarjogja.id, Kulon Progo – Pariwisata Kolaboratif Nusabrata akan digelar di berbagai destinasi wisata di Kabupaten Kulon Progo pada bulan November 2021 ini. Ada 7 kegiatan kolaboratif yang akan dilaksanakan.

Dalam siaran pers Humas Pemkab Kulon Progo, Bupati Kulon Progo Sutedjo menghadiri rapat koordinasi bersama Dinas Pariwisata Kulon Progo di ruang rapat Sermo, Kompleks Pemerintahan Kabupaten (Pemkab), Selasa (2/11). Rapat dilaksanakan dalam rangka membahas dan mengevaluasi rencana program Kegiatan Dana Keistimewaan Pariwisata Kolaboratif Nusabrata Kulon Progo yang akan dilaksanakan pada 1-30 November 2021.

Bacaan Lainnya

Nusabrata sendiri terdiri dari 7 kegiatan kolaboratif yang akan dilaksanakan di berbagai destinasi wisata di Kulon Progo. Ketujuh kegiatan tersebut adalah: Gelar CHSE Kemataraman, Fam Trip Difabel, Fasilitas Pengembangan Wisata Bukit Cubung, Festival Paralayang Wisata, Menoreh Food Festival, Festival Pacak Sepuran dan Wisata Among Tani Lahan Pertanian Surjan.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito menjelaskan secara singkat detail dan tujuan dari masing-masing 7 kegiatan. Rangkaian kegiatan secara umum diselenggarakan bertujuan untuk menata, menumbuhkan, serta memperkenalkan berbagai destinasi wisata yang ada di Kulon Progo.

“Tentu harapan kita, ketujuh rencana kegiatan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat dan bisa memacu perkembangan laju pembangunan kepariwisataan di Kulon Progo yang memiliki visi pariwisata kolaboratif, berbasis budaya, berkelanjutan, dan berkelas dunia,” kata Joko Mursito, dikutip Rabu 3 November 2021.

Sementara itu, Bupati Sutedjo mengapresiasi dan mendukung rencana kegiatan Nusabrata yang akan dilaksanakan ini. Sutedjo menilai bahwa kegiatan Nusabrata adalah bukti bahwa Dinas Pariwisata Kulon Progo telah bekerja dengan konsep yang matang, tujuan yang jelas, dan diharapkan pelaksanaannya dapat terjadi secara riil.

Menanggapi salah satu kegiatan, Gelar CHSE Kemataraman, Sutedjo menilai bahwa Cleanliness, Health, Safety, Enviroment (CHSE) mutlak harus dilakukan meskipun simulasi CHSE sudah beberapa kali dilaksanakan di Kulon Progo.

“Tentu masih ada rekan-rekan kita yang perlu dibekali secara riil pemahaman tentang CHSE ini. Oleh karena itu, saya sangat mendukung kegiatan simulasi CHSE,” ujar Sutedjo.

Sutedjo menambahkan bahwa CHSE harus dilakukan secara 100 persen sehingga semua pelaku pariwisata merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan dan keamanan destinasi wisata di Kulon Progo.

“Semua kegiatan ini tentu tujuannya baik. Saya selalu berpesan, tujuan yang baik harus dilaksanakan dengan cara yang baik supaya hasilnya juga baik,” imbuhnya.

Hal sama diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri Kulon Progo Kristanti Yuni Purnawanti. Dia menyambut baik dan mendukung program Nusabrata kali ini. Kajari juga menyampaikan bahwa pihaknya siap mendampingi Pemkab Kulon Progo dan Dinas Pariwisata dalam menjalankan program ini.

Lebih lanjut, Yuni mengatakan bahwa Kejaksaan Negeri akan memastikan semua kegiatan dilaksanakan secara tepat mutu, tepat sasaran, dan tepat anggaran sehingga dapat meminimalisir risiko pidana atau risiko perdata yang dapat terjadi.

“Jangan sampai penggunaan Dana Keistimewaan menimbulkan hal negatif, dalam artian kegiatan yang kita lakukan tidak sesuai. Untuk itu, kami siap mendukung untuk memastikan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan sesuai dengan fakta kegiatan yang dilaksanakan,” katanya.

Hadir dalam rapat ini, pihak PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Polres Kulon Progo, Kodim 0731/Kulon Progo, Kesbangpol Kulon Progo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kulon Progo, serta perwakilan berbagai OPD terkait.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *