seputarjogja.id, Yogyakarta – Kala itu siaran Radio Angkatan Udara selalu menemani masyarakat dengan berita-berita penerbangan dan hiburan musik. Pernah mengalami mati suri, dihidupkan kembali oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M.
Hari Senin tanggal 10 Juni 2019, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., meresmikan Radio Angkatan Udara, Airmen Radio. Radio yang mengudara di Frequency Modulation (FM) 107,9 ini terletak di Balai Wartawan Dispenau, Cipinang Cempedak I nomor 51, Jakarta Timur
Dalam sambutannya, Kasau mengharapkan program-program yang disiarkan Airmen Radio dapat menggugah siapa pun yang mendengarkan, sehingga semakin menumbuhkan rasa cinta dan bangga masyarakat terhadap TNI Angkatan Udara.
Cikal Bakal Airmen Radio
Sejatinya cikal bakal Airmen Radio adalah Radio Angkatan Udara yang diresmikan berdiri pada tanggal 17 Agustus 1951 oleh Kasau Komodor Suryadi Suryadarma. Hadir pula di acara peresmian itu, Kepala Biro Penerangan Angkatan Udara, Kapten J. Salatun.
Jika merunut sejarahnya, siaran perdana radio yang terletak di kawasan Polonia ini adalah kata sambutan pembukaan yang disampaikan Kasau Komodor Suryadi Suryadarma.
Melalui pemancar 7,5 KW, Komodor Suryadi Suryadarma mengungkapkan, maksud didirikannya Radio Angkatan Udara yaitu untuk menyempurnakan pembangunan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) pada umumnya, dan teristimewa dalam pemberian pelajaran/pendidikan kepada para anggota yang tersebar di seluruh Nusantara, baik pelajaran/pendidikan itu berupa ulangan mapun tambahan.
“Melalui siaran radio, segala pelajaran/pendidikan dapat dilaksanakan secara efisien, yakni dengan tenaga yang sedikit-dikitnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” terang Komodor Suryadi Suryadarma.
Kala itu Radio Angkatan Udara memang bukan satu-satunya radio yang menyiarkan pelajaran/pendidikan. Radio Republik Indonsia Yogyakarta misalnya, telah memberikan pelajaran Bahasa Inggris kepada pendengarnya, 5 tahun sebelum Radio Angkatan Udara berdiri, yaitu tahun 1946.
Begitu juga Radio Republik Indonesia Jakarta, dengan menggandeng Jawatan Pendidikan Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, pada tanggal 1 Nopember 1950 menyiarkan pelajaran yang bersifat umum. Siaran ini dimaksudkan untuk membantu para pelajar yang mengikuti Kursus Tertulis SMP.
Komodor Suryadi Suryadarma menegaskan, pelajaran yang disiarkan melalui Radio Angkatan Udara bersifat khusus, yaitu mengenai penerbangan. Hal ini dimaksudkan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan anggota (AURI). Di samping itu, pengelola Radio Angkatan Udara juga sudah menyiapkan program acara tersendiri, seperti menyiarkan pidato-pidato atau ceramah tentang kebudayaan Nasional Indonesia, termasuk hiburan berupa musik dan lagu-lagu.
Dari Radio Angkatan Udara pula, Biro Penerangan Angkatan Udara memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat, terutama anggota Angkatan Udara, bahwa AURI yang lahir di masa revolusi harus bekerja keras sambil belajar dalam hal-hal penerbangan.
Sebulan setelah peresmian, Radio Angkatan Udara menerima laporan dari pangkalan udara-pangkalan udara di daerah, bahwa siaran Radio Angkatan Udara dapat diterima dengan baik. Bahkan siaran Radio Angkatan Udara ditangkap dengan jelas dan jernih di Australia.
Airmen Radio Kini
Kini Radio Angkatan Udara telah berganti mejadi Airmen Radio. Dalam usia 70 tahun, banyak warna yang menghiasi kisah perjalanannya. Bahkan radio yang turut membesarkan nama grup musik legendaris Koes Ploes ini, sebelum diresmikan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E. M.M., mengalami mati suri.
Sekarang siaran Radio Angkatan Udara dapat dinikmati kembali. Tentunya dengan perangkat pendukung siaran yang mengikuti teknologi masa kini. Melalui frekuensi 107,9 FM, Airmen Radio menyapa ruang dengar masyarakat dengan berita-berita seputar TNI Angkatan Udara dan informasi-informasi teranyar. Tak ketinggalan, beraneka genre musik, juga tersaji.
Airmen Radio juga dapat diakses secara daring melalui aplikasi streaming, sehingga memperluas jangkauan siarannya. Kini siaran radio yang mengusung tagline Gelegar Informasi Dirgantara ini tidak hanya jernih diterima masyarakat di seluruh Indonesia, namun juga bisa didengar di seluruh penjuru dunia.
Selamat Ulang Tahun ke-3 Airmen Radio.
(Oleh: Kolonel Sus Yuto Nugroho, S.S – Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala)