seputarjogja.id, Jogja – Alternativa Film Festival tahun ini mengambil tempat di Jogja. Dalam gelaran tersebut, Indonesia menjadi negara paling banyak mengirimkan submission film yang pemenangnya akan mendapatkan 100 ribu USD.
Communication Manager inDrive Indonesia, Wahyu Ramadhan mengatakan, bahwa Alternativa Film Festival merupakan inisiatif dari inDrive. Sedangkan pemilihan Indonesia, khususnya Jogja sebagai tuan rumah karena Jogja paling banyak dikunjungi oleh pelaku festival film hingga memiliki keberagaman seni dan pesatnya perkembangan budaya.
“Dan menurut kami Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi perkembangan film yang luar biasa di Asia Tenggara dan juga dunia,” katanya kepada wartawan di Jogja, Jumat (29/11/2024).
Tujuan utama dari Alternativa Film Festival 2024 sendiri, kata Wahyu, untuk membantu inDrive memberikan impact atau mempengaruhi teman-teman di seluruh dunia tentang isu-isu paling penting saat ini.
Baca Juga: Pameran Indonesia 100%, Ruang Diskusi dan Potret Keresahan dari Masa ke Masa
“Jadi bukan mempromosikan inDrive, jadi bukan film yang mempromosikan tentang layanan kami tapi justru kira-kira mereka mengangkat isu yang penting di komunitas mereka,” ucapnya.
Contoh, lanjut Wahyu, teman-teman dari Malaysia, Nepal, Thailand hingga India pasti memiliki komunitas yang di dalamnya membahas isu-isu sosial. Lebih lanjut, pihaknya ingin mereka mengangkat isu-isu itu dan masuk Alternativa.
“Lalu menjadi bagian dari ekosistem kita dan kita akan bantu putarkan di seluruh dunia, tempat kita nanti menjalankan Alternativa. Jadi inDrive penyokong dari Alternativa, bukan untuk promosi,” ujarnya.
Menurutnya, malam nanti ada Alternativa Film Festival and Awards di UGM dengan jumlah peserta mencapai ratusan orang dan berasal dari seluruh dunia. Nantinya, akan ada lima nominasi yang terdiri dari dua film panjang dan tiga film pendek.
“Indonesia memiliki submission paling banyak, tahun ini total 1.045 dan sekitar 200 berasal dari Indonesia. Jadi Indonesia negara paling banyak menyumbang aplikasi film tahun ini,” ucapnya.
Baca Juga: Jogja Fashion Week Kembali Meriahkan Publik Jogja, 3 Desainer Australia Terlibat
Terkait tema untuk submission alternativa tidak ada yang khusus. Sehingga pihaknya membuka untuk semua tema film yang masuk lalu berlanjut dengan melakukan kurasi 25 film yang masuk nominasi.
Hasilnya, untuk isu yang diangkat dalam submission tahun ini lebih banyak kepada kesetaraan gender, hak-hak remaja dan juga hak-hak anak-anak, menanggapi isu kehilangan orang tercinta dan kesetaraan komunitas di beberapa negara.
“Pemenangnya nanti dapat sekitar 100 ribu USD dalam lima nominasi. Nantinya didapatkan enam pemenang, jadi bukan nominasi tapi hadiah untuk pengembangan film,” katanya.