BMKG Imbau Antisipasi Potensi Dampak La Nina di DIY

dok. BMKG
dok. BMKG

seputarjogja.id, Yogyakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemerintah daerah dan masarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengantisipasi potensi dampak La Nina. Berikut ini penjelasan BMKG.

Sejak September dasarian III 2021, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah telah melewati ambang batas La Nina dengan nilai anomali pada:
– Dasarian III September 2021: -0.63°C,
– Dasarian I Oktober 2021: -0.61°C,
– Dasarian II Oktober 2021: -0.92°C.

Bacaan Lainnya

Indeks Enso bulan Oktober 2021 sebesar -0.83°C menunjukkan ENSO dalam kondisi prasyarat La Nina Lemah.

Diprakirakan fenomena ENSO La Nina Lemah dan dimungkinkan menjadi La Nina Moderat berlangsung hingga awal tahun 2022.

Pengaruh La Nina di wilayah DI Yogyakarta berdampak pada peningkatan intensitas curah hujan bulanan di atas normalnya atau rata-ratanya, di awal musim penghujan bulan Oktober-November 2021 akan memberikan dampak yang cukup tinggi yakni sekitar 60%.

Sedangkan jika La Nina masih berlanjut hingga musim penghujan (Desember 2021-Januari-Februari 2022) maka dampak La Nina akan semakin turun yakni sekitar 20-60%. Namun perlu diperhatikan meskipun persentase peningkatan curah hujan relatif lebih kecil, dampak terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi semakin tinggi terlebih di puncak musim hujan (Januari 2022). Terutama wilayah-wilayah yang rawan banjir dan longsor di wilayah DI Yogyakarta.

“Imbauan para pemangku kepentingan diharapkan dapat sedini mungkin mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah DI Yogyakarta,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Sleman BMKG Yogyakarta,
Reni Kraningtyas, dalam keterangannya, Senin 1 November 2021.

“Lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir, dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih,” lanjutnya.

Selain itu, masyarakat diimbau terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial info BMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *