Dispar DIY: 32 Ribu Pelaku Wisata Sudah Divaksin

dok. Humas Pemda DIY
dok. Humas Pemda DIY

Kulon Progo, seputarjogja.id – Percepatan vaksinasi yang dilakukan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk pelaku pariwisata dan lingkungannya telah masuk pada gelaran angka ke-25. Dari rangkaian kegiatan tersebut, 90% atau 32.000 pelaku wisata di DIY sudah tervaksinasi.

Pada angka ke-25 vaksinasi diberikan pada pelaku wisata dan lingkungan sekitar destinasi wisata di Kulon Progo, Selasa 31 Agustus 2021. Bertempat di Laguna Pantai Glagah, Kulon Progo, vaksinasi digelar dengan target 1.000 peserta dan ditinjau langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Bupati Kulon Progo Sutejo dan Wabub Kulon Progo, Fajar Gegana. Namun, karena antusiasme masyarakat sekitar dan para pelaku wisata di daerah tersebut, vaksinasi mampu melebihi target yaitu 1.200 peserta.

Bacaan Lainnya

“Saya sudah menghitung ini sudah yang ke-25, jadi seriesnya sudah 25, tentu ini merupakan satu aktivitas untuk mempersiapkan pariwisata Yogya atau Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menjadi wisata yang aman, yang sehat baik itu oleh pelaku pariwisata di Yogya itu sendiri maupun kepada para wisatawan yang akan datang, mereka akan percaya diri kalau pelaku wisata di DIY, sudah tervaksinasi,” jelas Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo dalam siaran pers Humas Pemda DIY, Rabu 1 September 2021.

Singgih mengungkapkan dari gelaran vaksinasi kepada para pelaku dan masyarkat di sekitar destinasi wisata ini akan mampu mendukung percepatan vaksinasi.

“Saya berharap dengan vaksinasi tersebut bisa menjadikan target 75-80 persen penduduk DIY sudah tervaksin, bisa segera tercapai, sehingga wisata bisa dibuka kembali dan roda perekonomian segera pulih,” ujar Singgih.

Kegiatan vaksin Wisata DIY ini selain bertujuan untuk mendukung percepatan vaksinasi juga untuk menyiapkan pariwisata agar siap dikunjungi saat sudah dibuka kelak. Dalam pembukaan destinasi wisata sendiri ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu verifikasi ulang destinasi wisata dan usaha jasa wisata.

“Persiapan aktivasi wisata meliputi penyiapan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau yang dikenal dengan CHSE dan prokes wisata. Selain itu, vaksinasi juga menjadi hal penting lainnya,” jelas Singgih.

Baca Juga: Pemkot Yogya: Wisatawan ke Malioboro Wajib Vaksin

Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengungkapkan vaksinasi massal ini bukan hanya dikhususkan untuk pelaku wisata dan masyarakat sekitar saja, namun juga bisa diikuti oleh siapa saja yang berkenan dan membutuhkan. Penyelenggaraan vaksinasi ini adalah bentuk perhatian, kepedulian dan tanggung jawab Pemda DIY kepada seluruh masyarakat termasuk warga Kulon Progo. Oleh karena itu, Sutedjo mengimbau masyarakat untuk ikut serta mengampanyekan vaksinasi pada lingkungan sekitar.

“Mari semua ikut mendorong dan mengajak yang lain untuk mau dan bersedia ikut vaksin di berbagai tempat. Di setiap Puskesmas pun setiap hari melayani vaksinasi, juga banyak kegiatan vaksinasi massal seperti hari ini di beberapa tempat juga bisa diikuti. Mari kita manfaatkan pelayanan vaksin gratis ini. Ini adalah iktikad dari pemerintah untuk membantu menjaga kesehatan bapak ibu semuanya,” ungkap Sutedjo.

Baca Juga: Soft Launching KA Bandara YIA, Tarif Promo Rp 20 Ribu

Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana menambahkan, vaksinasi untuk pelaku wisata ini memang menjadi salah satu upaya untuk mempersiapkan pembukaan destinasi wisata apabila sudah diizinkan. Walaupun saat ini PPKM DIY masih pada level 4 dan belum ada izin pembukaan destinasi wisata, namun Fajar menjelaskan apabila nanti sudah ada pelonggaran, destinasi wisata siap langsung beroperasi.

“Saat ini capaian vaksinasi di Kulon Progo sudah 52%, dengan hari ini mungkin bisa bertambah jadi 53% atau 54%. Untuk ketersediaan vaksin masih terus ada. Kami bekerja sama dengan TNI Polri juga untuk vaksiansi. Kami juga sangat mengapresiasi TNI Polri pada kegiatan ini karena mereka tidak berhenti berperan aktif. Kami juga terus-menerus melibatkan pihak-pihak swasta maupun organisasi untuk melakukan vaksinasi,” kata Fajar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *