seputarjogja.id, Sleman – Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi didampingi Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa sambangi lereng Gunung Merapi, tepatnya di wilayah Kapanewon Cangkringan, Sabtu (9/10).
Disambut Panewu Cangkringan, Djaka Sumarsono, peninjauan pertama dimulai dari lahan pertanian cabai dan timun milik salah satu warga di Dusun Kalitengah Kidul, Glagaharjo, Cangkringan, guna melihat potensi ekonomi terutama di bidang pertanian. Peninjauan ini juga didampingi Lurah Glagaharjo, Suroto.
Tinjauan selanjutnya ke Teras Merapi masih di Dusun Kalitengah Kidul, Glagaharjo, Cangkringan, kemudian dilanjutkan ke perkebunan stroberi di Klangon, Dusun Kalitengah Lor. Dalam kesempatan tersebut, GKR Mangkubumi beserta rombongan memetik buah stroberi di salah satu kebun anggota KWT Kalitengah Lor.
“Semangat masyarakat di sini patut diapresiasi, potensi stroberi ini sangat bagus buat para petani guna menambah nilai perekonomian masyarakat,” kata GKR Mangkubumi dalam siaran pers Humas Pemkab Sleman, Minggu 10 Oktober 2021.
Menurutnya, buah stroberi dari hasil pertanian tersebut rasanya enak dan berpotensi untuk bisa menjadi pemasok di pasar modern atau supermarket.
Selain dari itu, Sri Rayahu, salah satu anggota Kolompok Wanita Tani (KWT) Kalitengah Lor menyampaikan hampir 100 persen warga yang menanam stroberi ini ikut mendukung agrowisata Bukit Klangon sehingga bisa meningkatkan nilai tukar petani untuk wisatawan.
Rahayu menambahkan, warga Klangon sudah menanam sebanyak 40.000 dari target 50.000 tanaman stroberi dan diharapkan pada akhir bulan Desember bisa diresmikan Kampung Stroberi. Kunjungan kemudian dilanjutkan ke perkebunan kopi di Dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan.
GKR Mangkubungi didampingi Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa berkesempatan memetik biji kopi disaksikan Lurah Kepuharjo Heri serta Asisten Sekretaris Daerah 2 Sleman beserta jajarannya.
Selain memetik kopi, dalam kesempatan tersebut GKR Mangkubumi bersama Wakil Bupati Sleman juga melakukan penanaman pohon kopi di salah satu perkebunan warga Dusun Petung.
“Kopi Merapi mempunyai rasa yang enak dan merupakan ciri khas dari Kabupaten Sleman. Kita harus lebih giat ikut serta memasarkan kopi Merapi ini agar masyarakat di luar Sleman juga mengetahui enaknya kopi Merapi,” ucap Danang Maharsa.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawarahan Kalurahan (BPKal) Kepuharjo, Sumijo, menyampaikan bahwa biji kopi hasil dari petani kopi ini telah dijual dalam bentuk kopi kering dan ada juga yang dalam bentuk bubuk kopi.
“Permintaan semakin hari semakin meningkat, ini dikarenakan kopi Merapi mulai diminati oleh masyarakat luas, kadang kami kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar,” ujarnya.
Tinjauan terakhir adalah ke hunian tetap (huntap) Pagerjurang, kawasan hunian korban terdampak erupsi Merapi dan lokasi peternakan sapi perah serta pengolahan susu di Dusun Kaliadem, Kepuharjo.