Gunung Merapi dalam Sepekan: 230 Lava Pijar, 71 Awan Panas

dok. BPPTKG
dok. BPPTKG

Yogyakarta, seputarjogja.id – Aktivitas Gunung Merapi dalam sepekan, 22-28 Januari 2021, mengeluarkan awan panas 71 kali dan lava pijar 230 kali. Berikut laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam siaran pers, menyampaikan hasil pengamatan aktivitas Gunung Merapi periode 22-28 Januari 2021.

Bacaan Lainnya

Secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah. Tinggi asap maksimum 750 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada tanggal 25 Januari 2021 pukul 05.30 WIB.

“Dalam satu minggu ini guguran lava pijar teramati sebanyak 230 kali dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. Awan panas guguran terjadi sebanyak 71 kali dengan jarak luncur maksimal 3.500 meter arah Kali Boyong dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 70 mm dan durasi 240 detik,” kata Hanik, Jumat 29 Januari 2021.

Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 26 Januari terhadap tanggal 21 Januari 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan perkembangan kubah lava baru.

Pada tanggal 25 Januari 2021 volume kubah lava 2021 terukur sebesar 157.000 m3. Kemudian pada tanggal 28 Januari 2021 berkurang menjadi 62.000 m3 terutama akibat aktivitas guguran dan awanpanas yang terjadi pada tanggal 26 dan 27 Januari 2021.

Untuk kegempaan, dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 71 kali awan panas guguran (AP), 6 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 105 kali gempa Fase Banyak (MP), 1148 kali gempa Guguran (RF), 122 kali gempa Hembusan (DG) dan 1 kali gempa Tektonik (TT). Secara umum kegempaan internal pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu, sedangkan gempa di permukaan seperti gempa guguran dan awan panas meningkat.

Sedangkan deformasi Merapi, jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.035,220 m hingga 4.035,245 m; dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.849,812 m hingga 3.849,837 m. Baseline GPS Klatakan-Plawangan berkisar pada 6.164,05 m hingga 6.164,07 m.

dok. BPPTKG
dok. BPPTKG

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm/hari, menurun dari minggu sebelumnya.

Sementara itu untuk hujan dan lahar, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 240 mm/jam selama 135 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 27 Januari 2021. Pada tanggal 25 Januari 2021 pukul 16.30 WIB dilaporkan terjadi penambahan aliran di Kali Boyong, Gendol, dan Woro.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

“Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga,” jelas Hanik.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.

BPPTKG merekomendasikan agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Kemudian penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” imbuh Hanik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *