Gunung Merapi Sepekan: 28 Awan Panas, 252 Guguran Lava

Gunung Merapi erupsi, Jumat (13/8/2021) pukul 03.09 WIB. (dok. BPPTKG)
Gunung Merapi erupsi, Jumat (13/8/2021) pukul 03.09 WIB. (dok. BPPTKG)

Yogyakarta, seputarjogja.id – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi dalam sepekan ini cukup tinggi. Merapi tercatat 28 kali gugurkan awan panas dan 252 guguran lava.

Laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 6-12 Agustus 2021 yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), menyebutkan bahwa luncuran awan panas terjauh mencapai 3 kilometer ke arah barat daya.

Bacaan Lainnya

“Pada minggu ini terjadi 28 kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 3.000 meter. Guguran lava teramati sebanyak 252 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 1 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 500 meter,” kata BPPTKG dalam keterangan tertulisnya, Jumat 13 Agustus 2021.

Kemudian, dilaporkan terjadi hujan abu di beberapa wilayah di antaranya pada tanggal 10 Agustus dan 12 Agustus 2021, antara lain di Kecamatan Dukun, Sawangan, Grabag, Pakis, Tegalrejo, Secang, Srumbung, Salam, Muntilan, dan Mungkid.

Analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles5, Ngepos, dan Babadan2 teramati adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya dan kubah tengah akibat aktivitas guguran dan awan panas guguran yang meningkat pada minggu ini. Volume kubah lava relatif tetap.

Gunung Merapi erupsi, Jumat (13/8/2021) pukul 05.02 WIB. (dok. BPPTKG)
Gunung Merapi erupsi, Jumat (13/8/2021) pukul 05.02 WIB. (dok. BPPTKG)

Selanjutnya, intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 7,7 cm/hari.

“Pada minggu ini tidak dilaporkan terjadi hujan, lahar, maupun penambahan aliran di sungai–sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut,” jelas BPPTKG.

BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih dalam tingkat Siaga sejak 5 November 2020.

“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi,” papar BPPTKG.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *