IPM Bantul Lampaui Rata-rata Nasional dan DIY, Bupati: Salah Satu Indikator Keberhasilan Pemerintah

Kegiatan Bupati Halim dalam program peningkatan IPM Kabupaten Bantul. Dok. Istimewa
Kegiatan Bupati Halim dalam program peningkatan IPM Kabupaten Bantul. Dok. Istimewa

seputarjogja.id, Bantul – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bantul terus mengalami tren positif. Hal tersebut menunjukkan Pemerintah Kabupaten Bantul sukses membangun kualitas hidup warganya.

“Setiap tahun trennya terus naik,” jelas Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/9/2024).

Bacaan Lainnya

Halim mencontohkan pada 2019, capaian IPM berada di angka 80,01 persen. Setahun berikutnya capaian IPM naik menjadi 80,36 persen.

Di tengah pandemi COVID-19, capaian IPM tidak lantas melorot. Sebaliknya justru terkerek. Padahal, sebagian besar anggaran saat itu dialokasikan untuk penanganan virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok tersebut.

“Pada 2021 naik sedikit menjadi 80,63 persen. Kemudian pada 2022 naik lagi menjadi 81,04 persen,” ucapnya.

Kegiatan Bupati Halim dalam program peningkatan IPM Kabupaten Bantul. Dok. Istimewa
Kegiatan Bupati Halim dalam program peningkatan IPM Kabupaten Bantul. Dok. Istimewa

Lalu, bagaimana dengan capaian IPM pada 2023, politikus PKB ini mengungkapkan mampu menembus hingga 81,74 persen. Di mana capaian itu di atas rata-rata nasional.

Mengingat Pemerintah Pusat pada 2023 mematok target IPM di angka 74,39 persen. Capaian ini juga melampaui IPM tingkat Provinsi, karena Pemda DIY memasang target capaian IPM pada 2023 di angka 81,09 persen.

“Tapi kita tidak boleh merasa berpuas diri dengan capaian itu, kita harus terus menggenjot capaian IPM,” ucapnya.

“Karena tinggi-rendahnya IPM menunjukkan gagal atau suksesnya kinerja pemerintahan dalam membangun kualitas hidup masyarakatnya,” lanjut Halim.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bantul Ari Budi Nugroho mengungkapkan, penilaian IPM meliputi tiga aspek. Yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup yang layak.

“Nah, ketiga aspek itu merupakan indikator bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *