Jaringan FO Tersambung 186 Km, 29 Puskesmas-38 Sekolah di Bantul Ada Internet Gratis

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih bersama Kepala Diskominfo Bantul, Bobot Ariffi' Aidin (kiri kacamata) saat memberikan keterangan.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih bersama Kepala Diskominfo Bantul, Bobot Ariffi' Aidin (kiri kacamata) saat memberikan keterangan.

seputarjogja.id, Bantul – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bantul menyebut ada puluhan puskesmas dan sekolah yang saat ini bisa mengakses internet gratis. Hal itu untuk mewujudkan Bantul sebagai pusat industri digital.

Kepala Diskominfo Bantul, Bobot Ariffi’ Aidin mengatakan, bahwa pada tahun 2021 jaringan fiber optic (FO) yang tersambung baru mencapai 144,6 km. Sedangkan tahun ini total jaringan FO yang tersambung mencapai 186,179 km.

Bacaan Lainnya

“Sehingga 17 kapanewon se-Bantul telah tersambung jaringan FO,” katanya kepada wartawan di Bantul, Jumat (20/9/2024).

Rinciannya, seluruh kantor pemerintahan di lingkungan Pemkab Bantul telah tersambung dengan koneksi internet cepat. Hal yang sama juga terjadi di kantor organisasi perangkat daerah, kapanewon, hingga kalurahan.

“Selanjutnya 29 puskesmas dan 38 sekolah saat ini juga sudah menikmati akses internet gratis,” ujarnya.

Di sisi lain, Bobot menyebut jika saat ini ada 114 titik yang terpasang WiFi publik. Menurutnya, jumlah tersebut akan terus bertambah.

“Jumlah WiFi publik akan terus bertambah seiring dengan meleknya masyarakat terhadap perkembangan teknologi,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, pembangunan infrastruktur jaringan internet sangat penting. Pasalnya bisa mendorong peningkatan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di pedesaan.

“Saat ini semua sudah serba digital, termasuk transaksi jual-beli,” ucapnya.

Apalagi, Kabupaten Bantul merupakan sentra UMKM di DIY. Sehingga promosi berbagai produk UMKM ini perlu digencarkan melalui berbagai cara, salah satunya melalui platform digital dan lokapasar.

“Sehingga, konsumen atau pasarnya menjadi lebih luas,” ujarnya.

Halim juga menyinggung peluang Kabupaten Bantul sebagai pusat industri digital. Tidak sedikit start-up yang telah sukses di Ibukota berbondong-bondong pindah ke Jogja.

“Salah satu alasannya mereka jenuh dengan hiruk-pikuk di Jakarta. Alasan lain banyak SDM yang terlatih dalam dunia digital di Jogja dan ini peluang yang harus kita tangkap,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *