Jelang Nataru, DIY Lakukan Pengetatan Dini-Gencarkan Vaksinasi

dok. Humas Pemda DIY
dok. Humas Pemda DIY

seputarjogja.id, Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan akan melakukan tindakan preventif untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Kami lebih baik melakukan pengetatan di bulan-bulan ini sembari melaksanakan vaksinasi dosis 1 dan 2. Dengan harapan kalau tidak ada peningkatan, Nataru nanti juga akan tetap baik,” jelas Sri Sultan saat memaparkan kondisi DIY kepada Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan. Paparan tersebut disampaikan saat Rakor Penanganan Covid-19 secara daring, Selasa (16/11) sore, seperti dalam siaran pers Humas Pemda DIY dikutip Rabu 17 November 2021.

Bacaan Lainnya

Sri Sultan melanjutkan bahwa pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan Kabupaten/Kota dan mengatur bus pariwisata yang masuk ke wilayah DIY.

“Saya telah menyepakati dengan Kabupaten/Kota, bisa yang masuk diperiksa, apabila ada yang belum divaksin, maka harus kembali. Kami menghindari secara ketat akan kenaikan-kenaikan dari sektor pariwisata,” terang Sri Sultan dari Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Meski demikian, Sri Sultan mengakui bahwa sempat terjadi peningkatan klaster di DIY.

“Namun kami telah bisa atasi dengan cepat sebelum ada penularan lebih jauh. Jadi sekali lagi saya tekankan yang penting itu pengetatan di bulan-bulan ini sehingga Nataru tidak ada kejutan,” urai Ngarsa Dalem.

Menurut Sri Sultan, skema ini secara konsisten dilakukan bersama Kabupaten/Kota.

dok. Humas Pemda DIY
dok. Humas Pemda DIY

Sementara, Menteri Luhut kembali menegaskan bahwa saat ini seharusnya pemerintah daerah telah sampai pada tataran science and art.

“Data (tentang Covid-19) sudah tersedia, tinggal mengolahnya saja mau bagaimana. Saya kira Pak Sultan sudah masuk ke tahapan itu. Silakan data diolah bersama dan muncul kebijakan,” urainya.

Luhut menambahkan, sejatinya kebijakan yang disarankan pemerintah pusat dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.

“Tidak selalu mesti seperti yang saya sampaikan di sini. Kalau di daerah ada pertimbangan khusus, silakan saja. Pada akhirnya yang terpenting tidak ada kenaikan yang siginifikan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menteri Luhut memberikan arahan untuk dapat dilaksanakan kepala daerah dalam dua minggu ke depan. Adapun arahan tersebut sebagai berikut:

– Memperketat penggunaan PeduliLindungi dan penerapan protokol kesehatan di tempat kerumunan

– Percepatan vaksinasi, terutama vaksinasi lansia di daerah dengan tingkat vaksinasi umum/vaksinasi lansia di bawah 50%

– Syarat perjalanan untuk angkutan umum jarak jauh tetap vaksinasi lengkap dan antigen atau jika baru 1x vaksinasi maka ditambah dengan PCR

– Peningkatan aktivitas testing dan tracing oleh TNI/Polri dan active case finding serta memasukkan yang deteksi positif ke karantina terpusat

Di samping itu, belajar dari pengalaman gelombang sebelumnya, kepala daerah perlu mempersiapkan skenario termasuk skenario terburuk seperti:

– Kesiapan tempat tidur RS, RS darurat, oksigen, tenaga kesehatan, dan obat-obatan sudah diperhitungkan dari sekarang

– Peningkatan kapasitas testing dan tracing, serta penyiagaan fasilitas isolasi terpusat, termasuk anggaran untuk logistik pasien selama melakukan isolasi

– Anggaran bantuan sosial dan PEN dapat segera diaktifkan dengan cepat seandainya PPKM harus kembali ke level 4 (penyempurnaan data penerima bantuan dilakukan kontinu dari sekarang)

Meski situasi pandemi Covid-19 masih berada pada tingkat yang terkendali, peningkatan RI secara nasional dan Jawa-Bali perlu menjadi perhatian. Kewaspadaan harus ditingkatkan terutama di Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan kasus dan keterisian tempat tidur mingguan. Bupati/Walikota, Dandim, dan Kapolres perlu melakukan antisipasi untuk menahan kenaikan lebih lanjut.

Kesuksesan dalam menekan kenaikan Covid-19 pada periode Nataru, akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi di kuartal pertama tahun 2022. Adapun capaian vaksinasi DIY dosis 1 per 15 November 2021 telah mencapai 2.712.881 orang atau 95,15% dan dosis kedua 1.989.837 orang. DIY juga tengah menunggu arahan dari pusat untuk dapat melaksanakan vaksinasi anak usia di bawah 12 tahun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *