seputarjogja.id, Jogja – Hiruk pikuk penumpang di stasiun kerap membuat sejumlah penumpang lupa dalam sejumlah hal, misalnya bawang bawaan. Para penumpang yang akan naik atau turun dari gerbong KA dipastikan bersiap ketika KA tiba di stasiun.
Pengumuman mengingatkan, mengecek, dan memastikan barang tak tertinggal selalu terdengar ketika di stasiun maupun gerbong kereta api (KA). Para penumpang diingatkan untuk memastikan barang bawaan tak tertinggal atau tertukar dengan barang lain.
Widhiastuti, seorang warga Yogyakarta yang bisa naik KA, pernah mengalami barangnya tertinggal. Ia lupa kapan barang itu tertinggal, namun pada akhirnya tidak kembali.
“Lupa kapan. Pas itu kehilangan botol minuman warna hijau,” katanya di Yogyakarta pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Upaya mengecek posisi barangnya pernah ia lakukan di stasiun transit ketika dirinya kembali dari bepergian. Namun, usaha itu tak membuahkan hasil.
Ia mengakui hilangnya barang itu tak lepas dari andilnya untuk cermat memperhatikan barang bawaan. Meski sekadar botol minuman, ia merasa barang itu cukup penting.
“Karena barangnya sudah tidak ada ya diikhlaskan,” ucapnya.
Warga Yogyakarta yang merantau di Jakarta, Septianti mengatakan sudah berupaya menjaga setiap barangnya ketika menggunakan sarana transportasi KA. Baginya, layanan publik itu menjadi salah satu nyaman untuk ia gunakan, baik saat pulang atau kembali ke Jakarta.
Ia mengatakan belum pernah kehilangan barang ketika menaiki KA. Namun, ketika bepergian mau ke Semarang dengan transit di Solo ia melihat ada tempat lost and found. Tempat itu dipakai untuk menyimpang barang penumpang KA yang tertinggal.
“Jadi kalau ada barang hilang atau tertinggal itu ditempatkan petugasnya di kotak transparan, bisa menghubungan orang kantor (KAI),” ujar lewat sambungan telepon.
Septianti mengakui hampir selalu membawa barang-barang di dalam tas kecil saat naik KA. Tas kecil itu biasanya digunakan untuk wadang sejumlah barang, seperti gawai, powerbank, charger, hingga air minum.
“Tas kecil itu jarang aku tinggal. Kalau ke toilet pasti aku bawa,” ujarnya.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengatakan unit lost and found ada di tiga stasiun di wilayah Daop 6, yakni Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, dan Solobalapan. Unit ini diadmini polisi khusus KA (Polsuska).
Ia mengatakan ada tiga kategori barang yang biasanya tertinggal, yakni makanan; barang biasa, seperti bantal leher, botol minuman, dan headset; serta barang berharga seperti dompet berisi uang, gawai, dan laptop.
“Kalau makanan ini batas waktunya sampai masa kedaluarsa. Untuk barang biasa masa kedaluarsa sebulan, sedangkan barang berharga sampai tiga bulan. Tapi kami tetap tunggu (pemilik datang) meski secara sistem (ada masa kedaluarsa) demikian,” kata dia.
Ia mengatakan ada sebanyak 936 barang penumpang tertinggal selama Januari hingga November 2024. Dari jumlah itu, sebanyak 11 kategori barang makanan, 462 barang biasa, dan 463 barang berharga. Sementara, barang yang sudah diambil pemilik yakni 9 dari 11 jenis makanan tertinggal, 370 dari 462 barang berharga, dan 432 dari 463 barang berharga.
“Persentasenya 86,65 persen barang diambil pemilik dan 13,35 persennya belum,” ujarnya.
Barang-barang berharga hampir dipastikan penting bagi pemilik. Apalagi jika berkaitan dengan pekerjaan untuk kelanjutan kehidupan dan karier.
Krisbiyantoro menyatakan cukup dilematis menindaklanjuti barang yang menjadi hak orang lain itu terlampau lama. Pasalnya, barang yang terlampau lama tak digunakan dipastikan rusak, termasuk jenis elektronik. Barang-barang yang tak diambil apabila akan diserahkan ke kepolisian, namun kepolisian tak berani menerimanya.
“Meskipun dalam beberapa kasus, sebagian barang yang ditinggal ada yang sudah rusak. Misalnya, headset yang mati di salah satu bagian, bantal leher yang sudah sobek, ada juga pakaian ganti di dalam koper dan sudah lusuh saat dicek,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, sebagian barang yang masih baik dan lama tak diambil pemilik akan disalurkan ke pondok pesantren atau panti asuhan yang berkenan menerima. Ia menegaskan pihak KAI selalu mengingatkan kepada para penumpang KA agar memastikan barangnya tidak tertinggal ataupun tertukar orang air.
“Termasuk pada libur Natal dan Tahun Baru ini kami lebih masif menginfokan ke penumpang tentang hal itu. Kami juga tambah dengan costumer mobile untuk memantau, serta petugas KA tambahan dan pengawal stasioner,” ucapnya.