Kunjungi Pengusaha Foto Malioboro, Askrindo Ungkap Dampak Positif KUR

dok. Istimewa
dok. Istimewa

seputarjogja.id, Jogja – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mengunjungi salah satu pengusaha foto baju tradisional di Malioboro Jogja. Salah satu pengusaha yang sukses dengan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Tekattono, pemilik dan pendiri Blankon Kreatif Yogyakarta, menceritakan kisahnya membangun usaha foto miliknya yang berkembang dengan bantuan KUR. Awalnya, ia memulai usaha ini dengan SDM seadanya.

Bacaan Lainnya

“Mulai naik daun, kita kekurangan fotografer. Nah, saya peduli dengan wilayah sekitar sini yang pemudanya menganggur. Mereka saya tarik, pendidikannya secara informal, yang senior mengajari yang junior,” ujarnya.

Kini, Pak T, sapaanya, mengaku telah memiliki belasan fotografer. Berkembangnya usaha miliknya, tak lepas dari KUR yang diambil untuk memenuhi kebutuhan alar seperti kamera hingga lensa.

“Dari BRI, kita masih ada hubungan sampai sekarang. Bahkan dulu, kalau kita butuh dana mendesak, kita bisa ajukan pinjaman ke BRI,” ungkap Pak T.

“Sekarang, dari modal awal Rp 600 ribu, usaha sudah berkembang. Kamera saja rata-rata harganya Rp 40 juta per unit. KUR di BRI Rp 100 juta, ada yang Rp 50 juta, tergantung kebutuhan. Biasanya, dalam 2 tahun sudah lunas,” sambungnya.

Sekertaris Perusahaan Askrindo, Syafruddin menjelaskan kesuksesan Pak T itu menunjukkan bahwa program KUR yang diluncurkan oleh pemerintah dan didukung oleh Askrindo berdampak nyata dalam meningkatkan kapasitas UMKM.

“Jadi pemerintah itu melalui KUR ini membantu permodalan dan juga membantu membuka lapangan kerja,” ujarnya.

Syafruddin mengatakan bahwa dalam penyaluran KUR, pihaknya berperan sebagai substitusi kolateral atau penutup kekurangan bagi pihak-pihak terjamin. Menurutnya, kolateral merupakan kriteria yang paling sulit dipenuhi oleh UMKM saat mengajukan kredit, dibandingkan empat kriteria lainnya.

Empat kriteria tersebut yakni kapasitas rasio utang terhadap pendapatan (capacity), riwayat utang (character), persyaratan bunga dan jumlah pinjaman (condition), serta modal (capital).

“Jadi Askrindo yang menjamin UMKM ini biar banknya mau mengucurkan kreditnya. Jadi, tanpa kolateral, bank ini tidak mau memberikan bantuan teknis, sehingga Askrindo menjadi pengganti kolateral, sehingga menjadi layak diberikan bantuan teknis,” jelasnya.

Syafruddin menyatakan bahwa penyaluran KUR serta dukungan Askrindo sebagai kolateral menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat UMKM dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, sebagaimana salah satu visi pemerintah yang terkandung dalam Asta Cita Nomor 3.

Ia pun berharap upaya pihaknya tersebut dapat membantu UMKM naik kelas dengan memperluas outlet dan lini penjualannya.

“Askrindo bangga bisa menjamin UMKM. Kami harap kami bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemudian mendukung juga program pemerintah,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *