seputarjogja.id, Sleman – Sebuah kafe di Condongcatur, Depok, Sleman yakni Beat N Brew Coffee & Groovy menawarkan sensasi yang berbeda dari lainnya. Pasalnya di kafe tersebut pengunjung bisa ngopi sembari menikmati hiburan DJ, bahkan pengunjung bisa melihat bagaimana DJ berlatih secara langsung.
Owner atau pemilik Beat N Brew Coffee & Groovy, Ade Ornell menjelaskan, bahwa konsep unik ini muncul saat dirinya ingin membuat coffee shop. Namun, Ade melihat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah banyak coffee shop, bahkan dengan konsep yang berbeda-beda.
“Rencana awal itu buka coffee shop, tapi di Jogja kan banyak coffee shop yang baru. Nah, saya sendiri dulu pernah jadi DJ dan akhirnya bagaimana kalau buat cafe yang beri pengalaman baru bagi pelanggan dalam menikmati kopi dan musik DJ,” katanya kepada wartawan di Beat N Brew, Condongcatur, Sleman, Minggu (17/11/2024).
Baca Juga: Audisi Miss Indonesia 2025 Digelar di Jogja
Dari situ, Ade mulai membuat cafe yang menyatu dengan tiga studio DJ bernama Bacxspin pada bulan November 2024. Ade melanjutkan, bahwa di kafe tersebut pengunjung bisa mengikuti workshop DJ hingga sesi mencicipi kopi.
“Dan konsep seperti ini baru kali ini di Jogja ya, karena selama ini kalau studio DJ ya hanya studio DJ saja. Tapi di sini kita kolaborasi antara coffee shop dan DJ,” ucapnya.
Sedangkan untuk harga makanan dan minuman, Ade menyebut cukup terjangkau. Mengingat harganya mulai dari Rp 18 ribu hingga yang termahal sekitar Rp 100 ribu.
“Untuk Beat N Brew Coffee & Groovy buka mulai pukul 10.00-00.00 WIB,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk penampilan DJ di Beat N Brew sendiri lebih condong saat akhir pekan. Sedangkan untuk hari biasa atau weekdays menyesuaikan apakah studio DJ penuh atau tidak.
“Karena Bacxspin DJ Course adalah studio DJ yang menawarkan penyewaan equipment DJ, penyewaan studio DJ Rp yang paling mahal 150 ribu per jam, sekolah DJ dan management DJ atau talent,” ujarnya.
Baca Juga: JFW Digadang Perkuat Jogja Kota Fashion Dunia
Secara rinci, Bacxspin menyediakan equipment atau alat-alat yang memiliki standar internasional diantaranya CDJ 3000 + DJM A9, XDJ – RX3, XDJ – XZ. Selain itu, untik speakernya sendiri Baxzspin menggunakan VM 80 & VM 70.
“Saya berpikir kalau punya sekolah DJ mau yang mumpuni. Karena untuk alat-alat studio DJ alat-alat biasanya masih di bawah Rp 40 juta, dan di tempat kita satu set Rp 150 juta. Alat itu biasanya yang pakai DJ grade A, kalau DJ internasional seperti Alan Walker,” katanya.
Bacxspin, kata Ade, juga menerima pelatihan DJ dari nol hingga bisa. Pelatihan itu berlangsung selama 12 kali pertemuan dengan biaya Rp 4 juta.
“Dan nanti ada di akhir ujian, sebelum akhir ujian mereka bisa merasakan memakai alat paling canggih dan ada job training juga di klub satu kali,” ucapnya.
Terlepas dari hal tersebut, Ade memiliki tujuan khusus yakni regenerasi DJ. Selain itu merubah stigma jika menjadi DJ harus bekerja di klub malam.
“Kalau dulu DJ itu lekat dengan hal negatif, padahal sekarang event-event hingga pernikahan ada yang menggunakan DJ sebagai hiburan musik. Jadi untuk yang mau belajar nantinya mereka jadi punya skill dan syukur-syukur kedepannya bisa jadi pekerjaan,” katanya.
Baca Juga: Jogja Bike Rendezvous 2024, Hadirkan Ribuan Moge-Atraksi Bola Maut