Mengenang Mendiang Dalang Ki Seno Nugroho

Yogyakarta, seputarjogja.id – Dalang kondang Ki Seno Nugroho tutup usia pada Selasa 3 November 2020 pukul 22.15 WIB. Dalang asal Yogyakarta itu meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah mengeluh sakit.

Jenazah Ki Seno dimakamkan di tempat pemakaman Semaki Gede, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Rabu 4 November. Sejumlah tokoh menyampaikan belasungkawa. Di antaranya adalah Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto.

Eko mengatakan bangsa Indonesia kehilangan sosok dalang pemberi pitutur luhur dalam pagelaran wayang nusantara.

“Bangsa Indonesia kehilangan sosok muda yang bawa pitutur luhur, Ki Seno Nugroho. Sungguh, saya ingin menyampaikan duka cita kepada keluarga almarhum Ki Seno Nugroho. semoga seluruh amal kebaikan beliau diterima Allah SWT,” kata Eko Suwanto, dalam keterangannya seperti dikutip Jumat, 6 November 2020.

Menurutnya, kiprah Ki Seno Nugroho dalam menghidupkan seni tradisi wayang kulit cukup banyak. Ada keteladanan sikap, wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang dikemas dalam aneka lakon pagelaran wayang kulit.

“Sosok dalang lulusan SMKI Yogyakarta ini tidak berhenti pada eksplorasi naratif lakon wayang yang pakem, tapi memberikan warna dan sumbangsih peranan multimedia dalam pertunjukan seni tradisi,” ujar politikus PDIP itu.

Di beberapa kesempatan, DPRD DIY menggelar wayang kulit semalam suntuk menghadirkan Ki Seno Nugroho. DPP PDI Perjuangan juga pernah meminta Ki Seno Nugroho tampil di HUT PDI Perjuangan.

Selain melayani permintaan pagelaran dari masyarakat, Ki Seno Nugroho memainkan lakon yang penuh pitutur bagi kehidupan rakyat Indonesia.

“Ki Seno Nugroho sangat piawai dalam mainkan lakon, termasuk bawakan tembang Bung Karno Sang Putra Fajar karya Ki Syukron Suwondo asal Blitar, bisa ajak rakyat teladani kepemimpinan sang proklamator dalam pagelaran wayang kulit. Saya juga sangat terkesan saat almarhum mas Seno lakonkan Duryudono Gugur di DPRD. Seruan bagi kita untuk senantiasa berbuat kebaikan dan berani melawan kemungkaran seperti diceritakan sosok Werkudara yang kalahkan simbol keangkaramurkaan Sengkuni dan Duryudana. Intinya almarhum mengajak kita berbuat baik, berani membela kebenaran dan melawan kejahatan” kata Eko.

Melalui Limbuk Cangik-nya, dialog punokawan Bagong, Petruk, Gareng dan Semar, lanjut Eko, ada beragam pesan kebangsaan dan bangun rasa persatuan dalam perbedaan di Indonesia juga menjadi bahan yang disampaikan saat gelar wayang kulit semalam suntuk.

“Ki Seno Nugroho sosok yang membawa wayang kulit bisa menjangkau lebih banyak kalangan, baik yang tua maupun muda dan milenial, beliau cakap dan adaptif dengan teknologi, dikenal banyak orang lewat siaran live di banyak kanal media sosial,” imbuhnya.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

“Kita kehilangan ikon kesenian wayang kulit yang fenomenal. Yang menjadikan wayang kulit masih banyak digemari oleh banyak kalangan,” kata Heroe dalam keterangannya seperti dikutip pada Jumat, 6 November 2020.

Di tengah masa pandemi virus Corona, lanjutnya, Ki Seno menjadikan wayang kulit bisa eksis dan setiap pertunjukan selalu ramai para penonton langsung maupun penonton live streaming yang dua kanal YouTube-nya bisa sampai 20 ribu lebih penonton.

“Saya kira dialah rajanya live streaming di Indonesia. Yang tiap malam dalam cerita wayang climen atau cerita singkat yang hanya dua jam, bisa dilihat secara live lebih dari 8 ribu penonton. Dan saya kira dalang Seno Nugroho termasuk yang menginspirasi bahwa di masa pandemi, ketika pertunjukan kesenian masih dibatasi untuk tidak menghadirkan penonton, dan dengan live streaming dan waktu pertunjukan diringkas hanya dua jam, dan itu sukses,” paparnya.

Menurut Heroe, Ki Seno Nugroho juga merupakan dalang yang paling banyak penggemarnya, paling terkenal dan berpengaruh, sehingga pola pertunjukannya juga diikuti oleh dalang-dalang lainnya.

“Untuk kesekian kalinya kita kehilangan tokoh seniman dan budayawan yang meninggal di puncak ketenarannya, puncak kejayaannya. Kita kehilangan besar atas meninggalnya dalang yang penggemarnya meliputi seluruh Indonesia. Pertunjukannya juga tidak hanya sekitar Yogyakarta atau Jawa, tapi di berbagai pulau di Indonesia,” kata Heroe.

“Dialah seniman yang menguasai pertunjukan dunia maya, rajanya live streaming channel YouTube untuk pertunjukan seni budaya. Selama jalan dalang kesayangan, dalang yang membuat pembaruan dan keluwesan untuk memberikan hiburan yang mendidik, semoga segera muncul seniman dalang-dalang lainnya yang bisa meraih popularitas dan memajukan seni budaya pewayangan,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *