Mobil-mobil Antik Berjejer di Balai Kota Yogyakarta

dok. Humas Pemkot Yogya
dok. Humas Pemkot Yogya

Yogyakarta, seputarjogja.id – Puluhan mobil antik berjejer rapi di halaman Balai Kota Yogyakarta. Mobil-mobil tersebut adalah koleksi dari para anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI).

PPMKI merupakan komunitas pecinta mobil kuno yang terbentuk pada tanggal 13 November 1979. Kedatangan puluhan mobil antik tersebut ke Balai Kota Yogyakarta untuk mengikuti pameran Arsip Transportasi Bersejarah 2020 yang digelar di kompleks Grhatama Pustaka mulai tanggal 20-28 November 2020.

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan tersebut, PPMKI juga memamerkan beberapa koleksi mobil anggotanya, salah satunya ada koleksi mobil yang dahulu pernah dipakai oleh Presiden ke-1 Indonesia Soekarno, serta mobil Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX ketika menjadi Wakil Presiden RI.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti juga sempat meninjau dan mencoba mobil-mobil antik tersebut. Menurutnya, seni dan hobi merupakan bahasa universal yang mampu memperkuat kerukunan dan menghilangkan perbedaan.

Melalui keberadaan mobil antik, dapat belajar sejarah serta memberikan pengetahuan bagi generasi muda sebagai bekal kehidupan di masa depan.

“Kemajuan sebuah bangsa dan negara tidak terlepas dari penghargaan sejarah, oleh karenanya hargailah sejarah, rawatlah sebaik-baiknya, karena ini menjadi kekayaan tak ternilai,” kata Haryadi, dalam siaran pers Humas Pemkot Yogyakarta, Minggu, 22 November 2020.

Haryadi sangat mengapresiasi acara pameran Arsip Transportasi Bersejarah 2020. Ia berharap pameran tersebut dapat menjadi media untuk meningkatkan apresiasi terhadap kendaraan antik, memberikan ruang ekspresi dan wahana bertukar informasi serta pengenalan nilai-nilai sejarah pengalaman bagi masyarakat.

Selain sekaligus menjadi ajang hiburan dan sumber informasi berkaitan dengan kendaraan bersejarah bagi masyarakat luas.

“Marilah kita jadikan pameran arsip alat transportasi ini event yang bermakna dan menarik karena unsur kreatif, eksploratif dan inovatif yang membangun karakter dan kepribadian peserta dan pengunjungnya,” ujar Haryadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *