seputarjogja.id, Bantul – Seorang pria memanfaatkan artificial intelligence (AI) ke dalam aplikasi bernama Olin. Aplikasi itu membantu pelaku UMKM khususnya di bidang food and beverage (F&B) untuk lebih akurat dalam menentukan bahan baku hingga profit.
CEO dan Co-Founder ESB, Gunawan mengatakan, bahwa awal mula aplikasi Olin tercetus tiga tahun lalu. Di mana saat itu dirinya sadar bahwa F&B adalah bisnis yang gampang buka namun mudah pula tutup. Padahal, F&B adalah satu industri yang menopang perekonomian di bawah.
“Apalagi, lokal konten F&B itu hampir 100%, sehingga dengan mendukung bisnis tersebut sama saja mendukung perekonomian lokal,” katanya kepada wartawan di Jogja International Food and Horeca Expo (JIFHEX) Indonesia, Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Jumat (9/8/2024).
Dari situ, Gunawan ingin membantu pelaku UMKM di bidang F&B agar usaha bisa terus berkembang. Apalagi perusahaannya, PT Esensi Solusi Buana (ESB) sudah berkecimpung dan menjadi piliham pelaku bisnis kuliner dalam hal mengorganisir kasir berbasis software.
“Nah, dari situ saya kepikiran gimana caranya saya bisa bantu F&B supaya bisa berkelanjutan bahkan terus berkembang. Karena kita banyak layani F&B yang besar, mereka bisa merekrut karyawan yang itu tidak dimiliki oleh pelaku F&B kelas menengah,” ujarnya.
“Karena itu yang tidak mampu direkrut menengah kita manfaatkan AI. Lalu 3 tahun lalu kita pilah-pilah data, gimana datanya bisa terbaca dan akhirnya lahir Olin ini,” lanjut Gunawan.
Secara detail, Olin adalah asisten kecerdasan buatan yang dapat memberikan rekomendasi praktis bagi pebisnis F&B. Apalagi setiap hari pebisnis F&B menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola bisnis dan meningkatkan penjualan.
“Olin dapat membantu dengan memprediksi potensi target penjualan, mengidentifikasi promosi paling efektif, merekomendasikan menu kombinasi, mencegah fraud, dan memeriksa kesehatan bisnis,” ucapnya.
Sehingga, Guanwan mengklaim hingga saat ini belum ditemukan AI serupa yang selengkap Olin, dilihat dari sisi layanan maupun pengalaman (user experience), terutama di industri F&B. Mengingat Olin dirancang dengan mengusung empat nilai utama.
Adapun yang pertama adalah security, keamanan dan kerahasiaan data terjamin karena seluruh data dikumpulkan dan diolah di dalam server ESB. Kedua adalah accuracy, proses data dilakukan setiap hari secara terperinci dan akurat, serta menyajikan laporan yang lengkap dan detail.
“Selanjutnya reliability, Olin mengolah data realtime dari transaksi harian setiap brand sehingga rekomendasi yang diberikan bersifat spesifik, dan telah teruji selama dua tahun di beberapa merchant ESB,” ucapnya.
Keempat adalah convenience, yakni memiliki user experience yang simpel. Sehingga Olin memastikan data terolah otomatis dan penyajian rekomendasi praktis.
“Jadi Olin membantu pengusaha kuliner dalam berbagai aspek bisnis dengan akurasi hingga 90% dan akan semakin tinggi tingkat akurasinya bila menggunakan produk ESB setidaknya tiga bulan,” ucapnya.
“Jadi kita bukan Olin ini semudah mungkin bagi user dalam hal ini merchant. Mereka cukup download aplikasi Olin by ESB dan gunakan Olin sekarang, lalu pilih dan nanti terhubung ke customer care melalui WhatsApp karena data seseorang itu bersifat rahasia dan untuk memastikan user adalah pemilik usaha,” imbuhnya.
Teknis pemakaiannya, cukup download aplikasi Olin by ESB dan memilih gunakan Olin sekarang. Selanjutnya mereka terhubung ke customer care melalui WhatsApp.
“Karena data seseorang itu bersifat rahasia dan untuk memastikan user adalah pemilik usaha,” ucapnya.
Ekosistem yang dimiliki oleh ESB tidak hanya sebatas sistem operasional, melainkan channel penjualan tambahan yang bisa digunakan oleh merchant untuk menaikkan penjualan. Seperti fitur smart campaign pada sistem loyalitas ESB yang bisa menjangkau pelanggan setia menggunakan Whatsapp Automation.
“Dan kalau dibilang AI hilangkan pekerjaan, itu tidak. AI itu malah membantu orang-orang yang membutuhkan jasa tertentu tapi tidak terjangkau dan sekarang bisa dalam jangkauan,” katanya.