Yogyakarta, seputarjogja.id – Peningkatan jumlah kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Kota Yogyakarta perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. Anggota Komisi D DPRD Kota Yogya, Muhammad Ali Fahmi, mendesak adanya penambahan shelter bagi kasus orang tanpa gejala (OTG) maupun gejala ringan.
“Pengadaan tambahan shelter oleh Pemkot sudah sangat mendesak segera direalisasikan untuk pasien OTG maupun bergejala ringan,” kata Fahmi, dalam keterangannya, Rabu 13 Januari 2021.
Menurutnya, data kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta saat ini, baik yang disertai gejala maupun OTG per 12 Januari 2021, terdapat 2.861 kasus, terdiri 1.010 pasien dirawat, sembuh 1.767 dan meninggal 86. Di Kota Yogya saat ini ada tujuh rumah sakit rujukan milik pemerintah maupun swasta, satu shelter milik Pemkot di Rusunawa Bener Tegalrejo, serta ada beberapa shelter milik komunitas.
“Ketersediaan shelter milik Pemkot hanya ada 42 ruang dan 84 bed, sedangkan pasien OTG yang mendaftar ke shelter sangat banyak dikarenakan rumah pasien OTG tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri, ada balita maupun lansia di rumahnya,” jelas anggota Fraksi PAN ini.
Fahmi menambahkan, beberapa hari yang lalu ruang shelter penuh dan pasien OTG yang mendaftar harus antre, dan baru bisa masuk shelter 2-3 hari kemudian. Sehingga dikhawatirkan penyebaran Covid-19 semakin meluas dan penanganan terhadap pasien kurang maksimal.
“Untuk itu Pemkot agar segera menambah shelter untuk pasien OTG Kota Yogya dengan menggunakan dana APBD Kota Yogya 2021, tentunya disertai ketersediaan fasilitas penunjang yang memadai, makanan dengan gizi yang cukup serta didampingi dokter dan tenaga kesehatan,” ujarnya.