Pesan GKR Hemas ke Wisatawan: Jangan Buang Sampah Sembarangan

dok. Istimewa
dok. Istimewa

seputarjogja.id, Jogja – Jogja menjadi salah satu destinasi wisatawan di Indonesia. Apalagi di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), banyak wisatawan yang mengunjungi objek wisata hingga pusat oleh-oleh.

Para wisawatan pun diimbau agar tidak membuang banyak sampah saat berwisata di Jogja. Permaisuri Keraton Jogja, GKR Hemas mengatakan, bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya Kota Jogja memang menjadi tujuan wisata yang paling digemari oleh masyarakat saat libur Nataru. Apalagi, DIY semakin mudah dijangkau, khususnya melalui moda transportasi darat.

Bacaan Lainnya

“Wisatawan datang itu kita senang, karena bisa membangkitkan ekonomi. Tapi di satu sisi juga jangan membuang sampah terlalu banyak di Kota Jogja, khususnya sampah plastik dibawa dari tempat mereka datang,” katanya kepada wartawan di Olah Oleh Raminten, Ngampilan, Kota Jogja, Sabtu (21/12/2024).

Selain itu, GKR Hemas melanjutkan, bahwa pesan itu sebagai upaya membantu Pemda DIY dalam menangani permasalahan sampah. Di mana semua itu harus dimulai dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Apalagi saat ini muncul tempat oleh-oleh yang buka 24 jam di Kota Jogja. Di mana tempat tersebut pasti akan menyedot banyak wisatawan untuk berkunjung.

“Karena pusat oleh-oleh ini 24 jam, saya ingatkan sampah turis itu sehari satu ton. Sehingga harus memperhatikan kehadiran wisatawan dan apa yang ditinggalkan wisatawan, agar bukan hanya tanggung jawab Pemda saja,” ujarnya.

Terlepas dari hal tersebut, GKR Hemas menyebut jika adanya tempat oleh-oleh yang buka 24 jam sangat membantu pelaku UMKM.

“Saya kira luar biasa, banyak produk UMKM yang dikemas lagi dan ini menjadi salah satu pemicu meningkatkan UMKM bisa mendapatkan pasar yang lebih cepat,” ucapnya.

Sementara itu, Manajer Olah Oleh Raminten, Parji Ronowijoyo menjelaskan, bahwa tempat Olah Oleh Raminten memang memiliki konsep yang berbeda dari lainnya dengan buka 24 jam.

“Olah oleh Raminten ini dikonsep buka 24 jam, jadi satu-satunya tempat jualan oleh-oleh yang memfasilitasi wisatawan mencari oleh-oleh khas Jogja mau jam berapa pun. Dan di Jogja baru pertama kali ini ada tempat jualan oleh-oleh buka selama 24 jam,” katanya.

Terkait pesan dari GKR Hemas, Parji mengaku selalu memperhatikan kebersihan di tempat oleh-oleh 24 jam. Sehingga seminimal mungkin memproduksi sampah yang dihasilkan oleh wisatawan.

“Itu (pesan GKR Hemas) jelas kami lakukan,” ujarnya.

Owner atau pemilik Raminten, Hamzah Sulaiman, mengatakan bahwa alasan membuka toko oleh-oleh yang buka selama 24 jam adalah agar masyarakat sekitar bisa lebih sejahtera. Mengingat dengan buka 24 jam membutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) dan itu melibatkan warga sekitar.

“Saya berharap toko ini akan laris dan menyejahterakan para karyawannya,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *