Semarak Festival Kampung Wisata Yogya 2021

dok. Humas Pemkot Yogya
dok. Humas Pemkot Yogya

seputarjogja.id, Yogyakarta – Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi membuka Festival Kampung Wisata di halaman Museum Perjuangan, Mergangsan, Yogyakarta, Sabtu (6/11). Hadir dalam kegiatan ini Assisten Perekonomian Setda Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Pariwisata beserta jajarannya, Mantri Pamong Praja Mergangsan, Kapolsek, Danramil dan tokoh masyarakat serta kampung wisata se-kota Yogyakarta.

Heroe dalam pembukaan festival tersebut menyampaikan bahwa lokomotif perekonomian di Kota Yogyakarta adalah sektor pariwisata dan pendidikan. Adanya pandemi Covid-19 menjadikan kedua sektor tersebut kurang maksimal hasilnya dalam memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat pada umumnya dan pendapatan asli daerah pada khususnya.

Bacaan Lainnya

“Festival ini adalah upaya Pemkot dalam mempromosikan dan memberdayakan kampung wisata agar tetap menggeliat meski dalam suasana pandemi,” kata Heroe, dalam siaran pers dikutip Minggu 7 November 2021.

Heroe juga menyampaikan bahwa rencana tata ruang wilayah di Kota Yogyakarta, setiap kalurahan merupakan destinasi wisata. Oleh karena itu keberadaan kampung wisata didorong dan fasilitasi agar bisa tampil sebagai garda depan dalam jasa pariwisata.

“Kami berharap agar kampung wisata bisa berkembang dan menjadi terkemuka agar menjadi penerima terbesar bisnis pariwisata di Kota Yogyakarta yang mampu meningkatkan kesejahteraan warganya,” jelas Heroe.

Baca Juga: Pemkot Yogya Terapkan One Gate System Bus Pariwisata

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya menunjukkan potensi dan eksistensi dari kampung wisata yang ada di Kota Yogyakarta, seperti Kampung Wisata Tamansari, Sosromenduran, Sekarniti Gedongkiwo, Dipowinatan, Rejowinangun, Warungboto, Kadipaten, Cokrodiningratan, Pandeyan, Pakualaman, Tahunan, Kauman, Prenggan, Dewobronto, Becak Maju, Sayidan dan Purbayan.

“Saat ini festival kampung wisata diselenggarakan di empat lokasi yaitu Kampung Wisata Dewa Bronto, Kampung Wisata Purbayan, Kampung Wisata Cokrodiningratan dan Kampung Wisata Pakualaman dengan mengambil tema Merti Tepo Seliro,” papar Wahyu.

Selanjutnya Wahyu menjelaskan bahwa melalui tema tersebut pihaknya bermaksud untuk mewujudkan Orkestra Harkat Kehidupan Masyarakat yang pada hakekitnya memiliki pola hidup yang tidak bisa hidup sendiri, namun hidup yang saling berdampingan dan gotong royong. Dengan demikian maka pola kehidupan yang komunal ini tidak akan luntur terkikis modernisasi.

“Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dan pengambilan gambar atraksi seni budaya yang telah dipersiapkan untuk nantinya dapat diolah dalam tayangan virtual yang menarik,” imbuh Wahyu.

Lebih lanjut disampaikan Wahyu bahwa aktivitas seni budaya yang akan ditampilkan antara lain kelompok bregada, band, tari tradisional, tarian kontemporer, senam pagi bersama, fashion show batik mural serta pameran UMKM dan kuliner.

Proses pengambilan gambar dilaksanakan selain untuk liputan kegiatan juga dimaksudkan untuk meliput potensi-potensi wisata yang ada di kampung wisata yang akan ditayangkan melalui kanal YouTube Pemerintah Kota Yogyakarta dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Pariwisata Sleman Antisipasi Cuaca Ekstrem-Dampak La Nina

Sementara Ketua Forum Kampung Wisata Ibnu Titiyanto menyampaikan bahwa adanya promosi kampung wisata seperti penyelenggaraan event ini sangat membantu eksistensi keberadaan kampung wisata di Kota Yogyakarta.

“Alhamdulillah di era pandemi kita bisa beraktivitas, berkarya dan menunjukkan potensi yang kami miliki seperti kuliner, kerajinan, atraksi seni budaya,” tutur Ibnu.

Ibnu berharap agar di setiap kampung wisata terdukung infrastruktur fisik seperti jalan, lahan parkir yang memadai dan infrastruktur virtual berupa kemudahan wisatawan memperoleh akses informsasi tentang kampung wisata dan akses promosi online kampung wisata, serta adanya fasilitas ruang terbuka yang dapat digunakan sebagai tempat menampilkan seni budaya yang disertai dengan ekspose kuliner atau kerajinan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *