seputarjogja.id, Sleman – Yayasan IndoCharis menggelar acara doa bersama lintas agama bertajuk Harmoni Nusantara. Acara ini bertujuan memperkuat persaudaraan antarumat beragama serta meneguhkan komitmen kebangsaan dan kebhinekaan.
Doa bersama ini berlangsung di kompleks Yayasan IndoCharis, Prambanan, Sleman, DIY, Sabtu (6/9/2025) malam. Yayasan IndoCharis merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang sosial, rehabilitasi narkoba dan kesehatan jiwa.
Para pemuka agama dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, serta penghayat kepercayaan dan seluruh peserta duduk bersama dalam konsep kesederhanaan untuk memanjatkan doa bagi bangsa Indonesia. Acara ini menjadi momentum penting di tengah berbagai tantangan sosial dan isu kebhinekaan.
“Kegiatan Harmoni Nusantara digelar untuk memperkuat persaudaraan lintas iman, merawat nilai kebhinekaan, serta meneguhkan komitmen bersama dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia,” ungkap Pimpinan Yayasan IndoCharis, Pendeta Onwin Frans Hetharie.
“Melalui doa bersama, kita menyatukan hati untuk memohon berkat Tuhan agar bangsa ini tetap hidup dalam damai, adil, dan sejahtera,” lanjutnya.
Onwin juga menyampaikan harapan agar Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik, maju, serta aman dan nyaman untuk seluruh rakyatnya.
“Hari ini, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan penghayat kepercayaan semua hadir. Kami berdoa bersama, duduk sejajar dalam kerendahan hati. Tak ada yang lebih tinggi atau rendah, kita semua sama,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini sejumlah tokoh hadir untuk menyampaikan komitmen bersama merawat kebhinekaan. Mulai dari pihak pemerintah, TNI Polri, anggota DPRD, tokoh agama (rohaniawan), ketua ormas keagamaan, tokoh masyarakat, dan perwakilan akademisi serta tokoh pemuda.
“Harapan bagi bangsa dan negara dari Yayasan IndoCharis melalui acara ini lahir semangat baru bagi bangsa Indonesia untuk terus menjaga persaudaraan, membangun toleransi yang kokoh, dan menghadirkan Indonesia yang rukun, maju, serta diberkati Tuhan,” jelasnya.
Turut hadir dalam acara ini RB Dwi Wahyu, Ketua Komisi D DPRD DIY, yang menekankan pentingnya kegiatan semacam ini untuk dilakukan secara berkelanjutan. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi isu SARA yang dapat memecah belah bangsa.
“Acara seperti ini harus masif dilakukan agar kebhinekaan tetap terjaga. Jangan hanya berdoa ketika ada masalah. Upaya menjaga persatuan juga harus dilakukan secara rohani, rutin, dan menyeluruh,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Sementara, Tokoh Kristen Yogyakarta, Pendeta Arief Arianto, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat baru bagi bangsa. Dengan kehadiran tokoh agama, pemimpin masyarakat, pemerintah daerah, akademisi, dan kaum muda dari berbagai latar belakang, Harmoni Nusantara menjadi simbol Indonesia mini yang merepresentasikan semangat persatuan di tengah keberagaman.
“Harapan kami, melalui acara ini lahir semangat baru bagi bangsa Indonesia untuk terus menjaga persaudaraan, membangun toleransi yang kokoh, dan menghadirkan Indonesia yang rukun, maju, serta diberkati Tuhan,” ujarnya.
Baca Juga: Pagelaran Wayang Republik, Peringati Bergabungnya Jogja ke NKRI