Melihat Nasib Bisnis Kos Eksklusif di Tengah Pandemi Corona 

D'Paragon (dok. istimewa)
D'Paragon (dok. istimewa)
google.com, pub-8209664515471129, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Yogyakarta, seputarjogja.id – Dampak pandemi virus Corona atau Covid-19 terasa di semua lini, termasuk di sektor usaha. Lebih dari 7 bulan sejak Maret 2020, saat kali pertama pandemi Covid-19 masuk di Indonesia, pola kehidupan dengan Kebiasaan Baru masih harus dijalankan.

Dampak pandemi Covid-19 memang menghantam bagi perekonomian di tanah air. Selain pengurangan karyawan, pengurangan jumlah produksi, hingga beragam persoalan yang muncul, membuat pelaku usaha menghentikan usaha mereka. Bahkan sebagian lagi harus gulung tikar.

Bacaan Lainnya
google.com, pub-8209664515471129, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Namun, di tengah resesi ekonomi ini, sejumlah bidang usaha masih bisa bertahan dan terus bergeliat. Salah satunya bisnis property dan hospitaliy kos eksklusif.

Menurut salah satu pengusaha jaringan guest house dan kost eksklusif terbesar di Indonesia, M Syarif Hidayat, yang merupakan pemilik Royal D’Paragon Land, usaha kos eksklusif masih stabil dan terbilang cukup aman dari dampak pandemi Covid-19. Namun, dirinya tidak menampik bahwa sejak Maret 2020 di mana awal Covid-19 masuk di Indonesia, usahanya mengalami penurunan 10 sampai 15 persen.

Dayat menyebutkan bahwa D’Paragon memiliki target pasar yang jelas, yakni mereka yang membutuhkan hunian untuk keperluan pekerjaan, perjalanan dinas, maupun mereka yang tengah melakukan urusan bisnis. D’Paragon sendiri sejak awal tidak menyasar wisatawan musiman, tetapi orang-orang yang melakukan pekerjaan ke luar kota.

“Ya dampaknya karena sektor wisata kan menurun, tetapi itu tidak signifikan, tetapi kita masih eksis karena tertutupi oleh konsumen long okupansi, atau hunian bulanan. Sebagian besar datang dari luar kota,” kata Dayat, dalam keterangannya, Senin, 2 November 2020.

Bisnis proeperty dan hospitality kos eksklusif diyakini mampu bergeliat di tengah pandemi ini, bahkan terus melakukan pengembangan usaha dengan membangun di sejumlah kota besar di tanah air. Diprediksi tahun 2021 permintaan pasar akan hunian kos eksklusif makin meningkat, sehingga pihaknya terus berinisiatif melakukan pembangunan.

“Kami sangat optimis, penambahan aset harus dilakukan karena permintaan kamar bulanan yang tinggi saat ini meskipun komdisi pandemi kami sering kekurangan supply kamar, jika tidak membangun maka di tahun 2021 kami tidak bisa memenuhi permintaan pasar, terlebih jika pandemi selesai, takut pasar membeludak,” ujar Dayat.

D’Paragon sendiri saat ini sedang menargetkan merampungkan pembangunan di Jakarta sebanyak 2 building, Yogyakarta 2 building, dan Solo 1 building. Tak hanya itu, D’Paragon kini juga menyiapkan lokasi baru di Pontianak, Kalimantan Barat.

“Bagi pelaku usaha, proses pembangunan ini tidak berarti memanfaatkan situasi namun kondisinya diuntungkan karena banyak yang menjual aset-aset murah sehingga lebih menguntungkan dalam bisnis hospitaly property kos eksklusif,” ungkapnya.

Di tengah situasi pandemi Covid-19, pelaku usaha dipicu untuk memiliki celah strategi untuk tetap bertahan, salah satunya dalam memilih pasar yang tepat, kemudian manajemen yang lebih adaptif dengan kondisi saat ini, termasuk mempertajam spesialisasi dan diferensiasi bisnis dilandasi dengan integritas, menjadi kunci agar usaha bisa tetap berjalan.

D’Paragon yang merupakan pionir jaringan guest house dan kos eksklusif terbesar di Indonesia, kini telah menyebar di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Solo, Semarang dan Palembang.

D’Paragon sendiri sejak awal menyadari pentingnya kenyamanan bagi konsumen, sehingga dengan fasilitas sesuai protokol kesehatan yang memadai telah disiapkan untuk pola kehidupan baru, termasuk pengawasan di lapangan yang dijalankan secara disiplin, yang menambah tingkat kepercayaan pelanggan dan konsumen tinggal lebih lama. Para pelaku bisnis optimis, dengan treatmen yang tepat untuk menggeliatkan perekonomian bangsa dan tidak membiarkan pandemi Covid-19 terus mendera sektor ekonomi.

“Dunia usaha sejatinya merupakan bisnis kepercayaan yang berkesinambungan, bagaimana membuat konsumen itu lebih percaya dan tidak lagi dipusingkan dengan ketakutan-ketakutan Covid-19. Pelanggan harus yakin jika berbisnis dengan anda di tempat andalah yang paling tepat,” pungkasnya.

google.com, pub-8209664515471129, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Pos terkait

google.com, pub-8209664515471129, DIRECT, f08c47fec0942fa0