Yogyakarta, seputarjogja.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021 mulai 10 Februari 2021. Hal ini berdampak pada perubahan jadwal keberangkatan sebagian KA dan waktu perjalanan KA akan semakin singkat.
“Penetapan Gapeka 2021 ini untuk menggantikan Gapeka 2019 yang sebelumnya digunakan oleh KAI,” kata Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto mengutip yang disampaikan VP Public Relations KAI Joni Martinus, dalam siaran pers dikutip Kamis 11 Februari 2021.
Gapeka 2021 yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan No KP 1385 Tahun 2020 tentang Penetapan Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun 2021 dan KP 1362 Tahun 2020 tentang Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian pada Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun 2021.
Grafik Perjalanan Kereta Api atau Gapeka adalah pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang, dan penyusulan, yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.
Terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi perubahan Gapeka dari 2019 ke Gapeka 2021. Pertama, sudah selesainya pembangunan jalur ganda lintas Tambak-Kebumen-Butuh dan Jombang-Mojokerto oleh Kementerian Perhubungan. Sehingga lintas Jakarta-Purwokerto-Yogyakarta-Mojokerto sudah doubel track. Dengan adanya jalur double track tersebut, menghilangkan waktu KA berhenti di stasiun karena persilangan 2 (dua) KA.
Kedua, terdapat peningkatan angka puncak kecepatan di berbagai lintas. Ketiga, adanya elektrifikasi lintas Solo Balapan-Yogyakarta, sehingga KRL mulai beroperasi.
“Dengan adanya peningkatan-peningkatan tersebut, maka perjalanan KA Penumpang dan KA Barang yang dapat diakomodir KAI mengalami peningkatan,” ungkap Supriyanto.
Salah satu manfaat yang dapat dirasakan pelanggan pada Gapeka 2021 adalah efisiensi waktu perjalanan KA. Terdapat efisiensi waktu perjalanan KA Penumpang.
“Dengan pemberlakuan Gapeka 2021 ini, maka waktu tempuh perjalanan KA penumpang dan barang menjadi lebih singkat,” lanjut Supriyanto.
Contohnya adalah KA Malabar relasi Stasiun Malang menuju Stasiun Bandung yang perjalanannya lebih singkat 150 menit, dari sebelumnya 16 jam 16 menit menjadi 13 jam 46 menit. Selain itu, dengan berkurangnya waktu tempuh perjalanan KA, maka jadwal perjalanan KA juga mengalami perubahan.
Contohnya, KA Argo Wilis relasi Bandung-Yogyakarta-Surabaya Gubeng, yang dulunya berangkat stasiun Yogyakarta pukul 16.30, pada Gapeka 2021 maju menjadi pukul 14.44.
Selain itu, di wilayah Daop 6 Yogyakarta, ada hal baru, yaitu mulai dioperasionalkannya KRL lintas Yogyakarta-Solobalapan pp serta KA Prameks hanya melayani rute Kutoarjo-Yogyakarta pp.
Jumlah perjalanan KA Penumpang KAI Group yang diakomodir pada Gapeka 2021 dalam kondisi normal adalah 1.838 perjalanan KA per hari, naik 3 persen dibanding Gapeka 2019 dengan 1.785 perjalanan KA per hari. Adapun perjalanan KA Barang yang dapat diakomodir adalah 328 perjalanan KA per hari, naik 4 persen dibanding Gapeka 2019 dengan 316 perjalanan per hari.
Sebagai catatan, perjalanan kereta api tidak bisa menyesuaikan dengan keinginan orang per orang, karena Gapeka harus mengakomodir adanya perjalanan kereta api lain yang memerlukan persimpangan ataupun mendahulukan kereta tertentu untuk mengejar ketepatan waktu.
Supriyanto menyampaikan, bahwa pelanggan KA sudah dapat melihat jadwal ataupun memesan tiket untuk keberangkatan 10 Februari 2021 dan seterusnya di aplikasi KAI Access, situs kai.id, dan chanel pembelian online lainnya.
Pastikan kembali jadwal perjalanan Anda karena terdapat perubahan jadwal keberangkatan KA pada Gapeka 2021. Misalnya KA Argo Lawu relasi Stasiun Gambir menuju Stasiun Solo Balapan yang semula berangkat dari Gambir pukul 21.00 WIB, mulai 10 Februari berubah keberangkatannya menjadi pukul 20.00 WIB atau lebih awal 60 menit.
“Kami mengimbau kepada calon pelanggan KA dengan keberangkatan 10 Februari 2021 dan seterusnya untuk memperhatikan kembali jadwal yang tertera pada tiket. Tujuannya agar pelanggan tidak tertinggal kereta karena sudah diberlakukannya Gapeka 2021,” pesan Supriyanto.
Pada masa transisi, seluruh jajaran internal sudah siap akan perubahan ini dengan menyiapkan peralihan pada 9 Februari serta posko di berbagai unit kerja. Tujuannya agar seluruh aspek seperti layanan tiket dan operasional kereta api berjalan lancar, selamat, aman, dan terkendali.
“Kami berharap dengan pemberlakuan Gapeka 2021 ini, pelanggan kereta api akan semakin meningkat karena banyak dilakukan inovasi, peningkatan serta perbaikan, seperti waktu perjalanan yang semakin singkat, penambahan lintas baru, dan lainnya,” tutup Supriyanto.