Tahun 2022, Kota Yogya Fokus Benahi Infrastruktur Wisata

Jalan Malioboro (dok. Pemda DIY)
Jalan Malioboro (dok. Pemda DIY)

seputarjogja.id, Yogyakarta – Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko menuturkan arah pembangunan infrastruktur di Kota Yogya pada tahun 2022 menyasar pada pemulihan ekonomi masyarakat pascapandemi Covid-19. Salah satunya dengan membenahi infrastruktur wisata.

“Tahun 2022 sudah kami putuskan tema pembangunannya adalah penguatan infrastruktur untuk mendorong daya ungkit ekonomi masyarakat khususnya dari sektor pariwisata,” kata Danang, Kamis (25/11), dalam siaran pers Humas Pemkot Yogya dikutip Senin 29 November 2021.

Bacaan Lainnya

Politis PDI Perjuangan itu mengatakan skala prioritas pembangunan penguatan infrastruktur dari sektor pariwisata ini disepakati guna menggeliatkan ekonomi masyarakat melalui efek domino yang dimunculkan.

“Tak bisa dipungkiri, napas geliat utama perekonomian di Yogyakarta dari usaha jasa pariwisata, dari pusat kota hingga bantaran bantaran sungai, dengan sentuhan infrastruktur ini akan lebih menggeliat,” kata Danang yang sudah menyambangi masyarakat di bantaran sungai seperti Gajah Wong, Code dan Winongo.

“Namun pembangunan infrastruktur ini kalau tidak ada kerelaan masyarakat untuk menyadari bahwa sungai menjadi halaman muka kita, tentu saja akan sulit mewujudkan yang namanya Kampung Wisata,” kata dia.

dok. Humas Pemkot Yogya
dok. Humas Pemkot Yogya

Danang mengatakan tumbuh suburnya Kampung Wisata Yogya beberapa waktu terakhir berkontribusi menggeliatkan ekonomi meski yang mengunjungi masih warga lokal.

“Kampung wisata ini kampung wisata buatan, tetapi apapun itu bentuknya ternyata ada efek dominonya pada peningkatan kegiatan ekonomi. Seperti di sepanjang bantaran Sungai Code, Gajah Wong,” ujarnya.

Danang mengakui sebagian besar pendapatan asli daerah dari sektor jasa pariwisata sehingga potensi-potensi inilah yang perlu didorong dengan merapikan atau kembali lagi membangun infrastruktur yang dirasa kurang untuk menunjang kunjungan lebih nyaman lagi.

“Misalnya penataan di kawasan sepanjang bantaran sungai, juga harus diseriusi, tetapi tidak harus terburu-buru, melainkan bertahap,” tegas Danang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *